KISAH TENTANG INSAN YANG MEMPERMAINKAN MAJLIS ILMU

Ahmad bin Marwan al-Maliki dalam kitab Al-Mujalasah mengatakan bahawa Zakariya bin Abdurrahman al-Bashri berkata bahawa dia mendengar Ahmad bin Syu’aib berkata, “Kami pernah berkumpul dengan beberapa ahli hadits di Bashrah dan mereka menyampaikan kepada kami sebuah hadits Nabi bahawa para malaikat melebarkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu. Pada saat itu ada seorang Mu’tazilah yang ikut di majlis kami mentertawakan hadits itu. Lalu orang Mu’tazilah tersebut berkata, ‘Demi Allah, esok aku akan memasang paku di bawah sandalku, lalu aku akan memijak-mijak sayap-sayap para malaikat itu.’ Lalu orang Mu’tazilah tersebut melakukan hal itu terhadap sandalnya dan memakainya, setelah beberapa hari tiba-tiba kedua kakinya lumpuh dan terkena penyakit.”


Imam Thabrani berkata, “Saya mendengar Yahya Zakariya bin Yahya as-Saji berkata bahwa ia berjalan di beberapa lorong di Bashrah menuju rumah seorang ahli hadits dengan agak tergesa-gesa. Kala itu kami berjalan dengan seseorang yang cacat dalam agamanya. Dan dengan nada mengejek orang itu berkata, ‘Angkatlah kaki kalian dari sayap-sayap para malaikat, janganlah mematahkannya!’ Belum lagi meninggalkan tempatnya, kakinya kejang dan ia pun terjatuh,”


Dikatakan bahwa makhluk langit dan makhluk bumi yang memintakan ampunan bagi orang alim adalah umum, mencakupi binatang dan sebagainya, baik yang berbunyi mahupun yang tidak. Ini ditegaskan dengan sabda Rasulullah, “Hingga ikan-ikan di lautan dan semut di sarangnya memintakan ampun bagi orang yang menuntut ilmu.”


Ibnu Juraij meriwayatkan dari Atha’ dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu bahwa pada hari kiamat orang berilmu dan orang ahli ibadah akan dipanggil, lalu dikatakan kepada ahli ibadah, “Masuklah kalian ke dalam syurga”, dan dikatakan kepada orang yang berilmu, “Mintalah syafaat maka kamu akan mendapatkannya.”